Pages

Monday 30 November 2009

Menanti Fajar Ditepi Danau Toba


Menanti Fajar Ditepi Danau Toba
By : Nicholas Frans Giskos
26 November 2009 jam 4:05

Ditepi Danau Toba aku menyandarkan anganku..
Hamparan biru yang terbentang membawa kuhanyut..
Desir ombak kecil memberikan senyumnya untukku
Kicau burung dengan nyaring membius jiwaku..

Menatap indahnya panorama alam ini..
Seakan mentari membawakan salam darimu..
Angin seakan membawa belaimu padaku..
Gunung gunung pun berbaris menjagamu..

Namun kuharus membuyarkan khayalku..
Udara pagi yang kuhirup kini terasa hampa tanpa cintamu..
Tetes embun didedaunan memberitahukan kepada dunia..
Bahwa masi ada cinta dengan setia menantimu..

Cinta ini akan terus tumbuh meski kau tak pernah merawatnya..
Karena suatu keyakinanku yang memberikan pengharapan..
Akan hadirnya dirimu walaupun kelak kan membawa kekecewaan..
Maka aku kan selalu tersenyum padamu meski batin ini menangis..

Fajar Terik Berganti Senja


Fajar Terik Berganti Senja
Oleh : Nicholas Frans Giskos
15 November 2009 jam 13:02

selamat pagi buat cinta yang gak pernah kumiliki...
semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin....
dan cinta ku akan selalu mebelai indah wajahmu...
serta hatiku kan menemanimu sepanjang waktu.........

terik matahari siang menggersangkan sudut hatiku..
akankah datang dirimu tuk memberikan setes cinta..
agar hati ini tak lagi gersang ??
akankah bunga bunga cintaku tumbuh lagi tampa mu ??

indah matahari senja tak seindah dirimu
lembut belai rembulan tak mampu mengalahkan belaian kasih mu
ketulusan cinta ku ini kan kupersembahkan hanya buat kamu
ku ingin saat ini sambutlah cinta ku dengan kasihmu

ku coba tuk hempaskan bayangmu
namun wajahmu yang selalu mengusikku..
ku ingin mengatakan cinta padamu
namun ku tak punya keberanian tuk katakannya...

istana kepalsuan yang kubangun telah kokoh berdiri..
bendera kesombonganku berkibar dengan sempurna..
kini ku sadari hanya dirimu mampu merobohkan tembok keangkuhan ku..
ijinkanlah aku untuk mencintai dengan setulus hatiku...

oh ini kah realita cinta yang seutuhnya ??
namun sampai kapan aku harus memendam cinta ini padamu ??
ataukah aku harus pergi dan memupuskan cinta ini padamu ??
namun kenyataanya dirimu begitu berarti untuk ku..


" Untaian Kata ini ku tulis buat orang yang ku cintai "

Jika Kunci Tak Kutemukan


Jika Kunci Tak Kutemukan
Oleh : Nicholas Frans Giskos
26 November 2009 jam 1:50

malam yang gelap dan mencekam ini..
membawa ku hanyut masuk kedalam khayalku

hari hari silih berganti datang dan pergi..
namun diriku masih terus menantimu..
walau ku tau cintamu bukan untukku..
tapi biarkanlah aku untuk mengharapmu..
kelak jika kau temukan cintamu..
ingatlah aku disini bersandar pada kekosongan ini..

hanya karna keangkuhan..
aku tak pernah mengucapkan..
sepenggal kalimat cinta yang sederhana..
benar aku jatuh cinta padamu..

aku tau kau tak pernah memiliki rasa ini..
aku pun tahu hatimu tertutup padaku..
maka aku harus pergi ke ujung dunia ..
mencari kunci pintu hatimu..
bila juga kunci tak ku temukan..
aku akan selalu tersenyum..
walau terluka karena bahagia atas dirimu..


NB : Puisi Ini Telah Diterbitkan Pada Harian Medan Bisnis Minggu 03 January 2010

Jeritan Hati


Jeritan Hati
Oleh : Nicholas Frans Giskos
19 November 2009 jam 6:12

kiniku kembali masuk kedalam khayalku..
ditertawakan bintang dengan sinarnya..
berteman sepi yang mencekam..
semua terjadi tampa cintamu..
bukan peluk,cium,atau tubuhmu yang kuharap..
tapi yg ku mau sambutlah cintaku dengan kasihmu..

dibalik tawa ku tersirat tangisan hati..
dibalik buasku tersimpan luka hatiku..
setiap desah napasku tersimpan wajahmu..
akan kah datang dirimu membawakan kehangatan..
agar kebekuan hati ini dapat segera mencair ??

mentari pagi mulai menatap dengan keceriaan ..
tapi disini aku merasa kosong..
separuh jiwaku hilang entah kemana..
oh fajar yang merekah belailah wajah indahnya
dan sampaikan salam ku untuk nya...

ditengah canda tawa teman aku tetap merasakan kekosongan..
di sudut ruang hatiku masih mengharapkan dirimu..
haruskah aku pergi jauh lagi dan mencari cinta yang belum tentu aku dapatkan ??
aku hanya bisa menatap kebahagianmu,walau harus hati ini tersayat oleh sembilu..
entah mengapa aku masih terus mengharapmu..???

Sahabat Ku Rindu Dirimu


Sahabat Ku Rindu Dirimu
Oleh : Nicholas Frans Giskos
10 November 2009 jam 2:58

Ingatkah Kau Waktu Kita Bermain..
Kita Berlari Ditengah Padang Yang Luas..
Waktu Berjalan Tampa Kita Hiraukan..
Ku Angkat Kau, Kau Angkatku Kala Terjatuh..

Kita Bagaikan Batu Karang Di Samudra Biru..
Kokoh Berdiri Di Terjang Ombak Yang Ganas..
Engkau Selalu Ada Saat Aku Butuhkan..
Kau Tak Pernah Lelah Dan Bosan Padaku..

Hingga Sampai Saat Itu Pun Tiba ..
Kau Harus Pergi Meninggalkan Ku Disini..
Ku Tatap Wajah Pucatmu Dan Ingin Kupeluk Erat Tubuhmu..
Air Mata Ini Mengiringi Kau Pergi Hingga Pilu Suasana Hatiku..

Sekian Lama Aku Jalan Sendiri..
Berteman Sepi Dan Sunyi..
Di Dingin Malam Yang Gelap Mencekam..
Namun Kau Tak Pernah Hadir..

Sahabat Ku Rindu Dirimu..
Sahabat Ku Rindu Canda Tawamu..
Sahabat Ku Rindu Kata Katamu..
Sahabat Ku Rindu Senyum Manismu

Dan Kini Kau Telah Tenang Disana..




" Puisi Ini di dedikasikan Buat kawan kami Deni Pelupehsy..
Dari seluruh D'Crew GP Fidel "

Amarah Kaum Pinggir


Amarah Kaum Pinggir
Oleh : Nicholas Frans Giskos
06 November 2009 jam 14:58

Janji manis yang kau ucapkan saat kampanye..
Angin surga yang selalu kau Hembuskan..
Membuat rakyat telena dalam buaimu..
Terbius oleh aura mistismu..

Barisan kata yang indah darimu...
Memukau jutaan jiwa yang bodoh..
Kau seolah badut menghibur hati yang pilu..
Mebawa jiwa jiwa tolol dalam genggammu..

Setelah sekian lama terjadi..
Kini kami menyadari...
Betapa busuknya dirimu..
Membawa kami kedalam jurang kehancuran...

Aku muak liat dirimu..
Aku bosan liat wajahmu...
Kutak kuasa menahan gejolak amarah..
Ku tak sanggup tuk memakimu..
Dan berlari aku menerikan kata " REVOLUSI "

Jeritan Kaum Miskin


Jeritan Kaum Miskin
Oleh: Nicholas Frans Giskos
03 November 2009 jam 6:28

tolong kau dengar jeritan mereka..
tolong kau rasakan juga pedih luka yang di terimanya..
liat mereka yang harus berjuangan mempertahankan hidup..
mengais sampah dari istana yang penuh dengan kepalsuan..

sadarlah kau kawan betapa hancur dan rapuhnya mereka..
ribuan mata memandang sinis terhadapnya...
umpatan makian yang kerap mereka terima..
tak kan mengendurkan semangat mereka di negri yang penuh kemunafikan..

dengar ,, dengarkanlah jerit mereka wahai saudaraku...
jerit ,, jeritan yang merobek lara
rasakan ,, rasakan setiap hembusan nafas miskinnya...
nafas ,, nafas yang mengeluarkan aroma bertahan hidup..

ingatlah wahai engkau yang empunya istana kepalsuan...
engkau mewah dan megah tapi miskin akan pengorbanan...
kami disini muak liat tingkah lakumu yang semena mena..
sebentar lagi kau akan merasakan dahsyatnya kekuatan rakyat..
kaum tertindas akan segera bangkit dengan meneriakan kata......
* REVOLUSI *

Jika Tampa Dirimu


Jika Tampa Dirimu
By Nicholas Frans Giskos
30 November 2009 01 : 23 WIB

Bagaikan hari tampa mentari..
Kegelapan yang kan menyelimuti bumi..
Ketika cinta tampa balasmu..
Maka kehampaan yang kurasakan..

Engkau wanita yang selalu kupuja..
Yang telah mengusik sudut hatiku..
Engkau wanita yang kucintain..
Kan slalu ada saat kubutuhkan..

Bagaikan ruang tampa atapnya..
Panas dan hujan tiada berteduh..
Bagaikan cinta tampa sambutmu..
Maka kekosongan yang kurasa..

wahai wanita yang selalu kupuja..
Yang telah mengusik ruang hatiku..
Wahai wanita yang kucintain..
Kan slalu ada saat kuterluka..

Bagaimana kutampa dirimu..
Ku tak sanggup tuk bayangkanya..
Bila saja kau pergi dariku..
Beku hatiku kan kembali lagi..


" ini kutulis saat aku mengingatnya dan dirinya lah sumber inspirasiku "

Terpendam


Terpendam
By Nicholas Frans Giskos
23 Oktober jam 2:26

berat rasa mata tuk kupejamkan dari bayang mu..
bimbang dan ragu hati ini tuk memilikimu..
apa daya ku hanya ingin menjagamu ...
walau ku tahu kau bukan miliku..

semankin ku coba tuk tepiskan dirimu...
semangkin berat raga ini tuk melupakanmu..
aku gak sanggup tuk menghilangkanmu dari mimpiku..
gak kuasa ku tuk melepaskanmu...

apakah ku di takdirkan bukan untukmu...
atau kah aku harus pergi jauh ke ujung samudra ...
aku gak bisa lepas kan raga ini darimu..
entah mengapa ku harus begini...

oh tuhan mengapa kau ciptakan rasa ini ...
mengapa juga kau pertemukan aku dengannya...
begitu berat kau ciptakan cobaan ini..
aku gak sanggup tuhan tuk memendamnya...

Negri Ini Sekarang Menantikanmu Kawan


Negri Ini Sekarang Menantikanmu Kawan ..

By : Nicholas Frans Giskos..
29 November 2009 07:25 WIB

Negri ini subur, dan samuderanya kaya kawan..
Perut buminya mengandung kekayaan yang melimpah ruah..
Tapi mengapa tangisan ketakutan dan kelaparan terus merajarela..
Jangan kau terus terlelap kawan tapi rasakanlah untuk membangunkanmu...

Sadarlah kau kawan yang katanya kaum intelektual muda..
Bangun dan bangkitlah dari tidur panjangmu..
Rasakan setiap detak jantungmu yang terus bergelora..
Apakah kau tidak muak melihat kebusukan ini terjadi..??

Jangan kau biarkan lagi para pelacur politik seenaknya..
Terus menjual harapanmu hanya untuk kepuasan dan kepentingan mereka..
Intitusi yang katanya macan, sekarang sudah ompong
Mereka diobok-obok sama para pelacur yang berkuasa...

Dengarkan wahai kawan jeritan ibu pertiwi yang memanggilmu
Yang tak sudi melihat penguasa seenaknya mempermainkan anak anaknya..
Lihat kawan dengan hatimu, kesenjangan yang terjadi di negri ini..
Maling kakap bebas berkeliaran tak tersentuh oleh hukum..
Sedangkan maling ayam hanya untuk makan babak belur dihajar didalam sana..

Dengarkan tangisan mereka dari sabang sampai marauke..
Tangisan bocah yang terkena busung lapar ..
Tidakkah engkau melihat betapah rapuhnya mereka saat ini..
Mereka membutuhkan topangan tanganmu kawan..

Mari kawan kita bersama sama menopang mereka..
Memeluk mereka dengan kasihmu..
Memberikan kehangatan, dan kenyamanan kepada mereka..
Agar kesenjangan ini segera terhenti…

Akulah Kupu Kupu Bodoh


Akulah Kupu Kupu Bodoh
By Nicholas Frans giskos
20 Oktober jam 0:08

seandainya aku jadi kupu kupu,
yang indah bermain diantara helai mawar.
maka aku kan selalu berada di samping, mawar yang indah itu..
walau pun kelak aku tertusuk durinya.
maka aku kan bahagia terluka olehnya.

namun apa daya diriku ini..
yang gak bisa menyentuh putik harum mawar tersebut..
karena mawar tersebut berada dalam satu dinding kaca yang semu..
sehingga aku hanya bisa menatapnya dari balik kaca
tampa bisa menyentuh dan mencintainya

mungkinkah sang mawar telah memiliki penjaga hatinya..
serta mendapatkan kebahagian yang ia inginkan ??
atau akukah kupu kupu bodoh yang terlalu berharap
serta mendambakan tetes cintanya ??

oh inilah realita yang dialami kupu kupu bodoh ini..
yang selalu terbentur dinding kaca yang egois..
dinding kaca yang selalu menyesatkan sang kupu kupu..
sehingga hanya meliat cinta sang mawar dan gak mampu berbuat apa apa

WALAU


WALAU
By Nicholas Frans Giskos
19 Oktober jam 23:22

walau malam gelap tiada bintang,
tapi hati ini kan selalu kau terangi dengan cintamu..
walau terik mentari siang membakar diriku,
tapi kau sejukkan hati ku ini dengan kasih mu..

walau aku masuk kedalam alam sadarku,
maka raut wajahmu yang selalu menemaniku..
walau engkau pergi jauh meninggalkan ku,
maka akan kubiarkan cinta ini tuk bersamamu..

walau semua orang akan selalu menghinaku,
namun aku yakin dirimu mengasihiku..
walau seluruh dunia mengecewakanmu,
maka aku kan selalu ada untuk menjagamu

NB : Puisi Ini Telah Diterbitkan Pada Harian Medan Bisnis Minggu 03 January 2010

Harapanku


Harapanku
By Nicholas Frans Giskos
21 october 2009 00.45 WIB

ada getaran yang aneh dalam dada ini
masuk merasuk hingga ke sukma yang kosong
sakit menyesakkan jiwa yang hampa

entah kemana perginya akal sehatku ini
tanpa kusadari kini melangkah maju
entah kemana perginya harga diriku ini
dan tiada maluku terus mengharapmu

aku takkan memaksamu tuk mencintaiku
aku juga tak tahu mengapa bisa begitu?
tak ada seorangpun yang tau mengapa ini bisa terjadi?
yang kutahu saat ini aku mencintaimu

maafkan bila rasa ini mengganggumu
mungkin kau memang bahagia dengannya
bukan peluk atau cium yang ku harap
bukan cinta juga hati atau rasa mu

aku mau hanyal ingin belajar mencintaimu

NB : Puisi Ini Telah Diterbitkan Pada Harian Medan Bisnis Minggu 03 January 2010