Pages

Tuesday, 22 February 2011

" AKU "

" AKU "
BY : NICHOLAS FRANS GISKOS
22 FEBRUARI 2011 03 : 12 WIB
aku serpihan tulang dan daging bergerak dari buah pikiran..
bangkit dari kemiskinan untuk mengusung perubahan..

aku miskin dan hina selalu terabaikan..
ditinggalin orang orang yang kusayang..

aku sampah jalanan terbuang begitu saja..
dihempas kejamnya jaman terbelenggu dengan penindasan..

aku sendirian berjalan tanpa cinta..
hatiku kosong jiwaku rapuh namun memiliki keyakinan..

aku hantu sebuah revolusi demi satu tujuan..
bergerilya dalam gelap membagikan pengetahuan..

aku, kau, dia dan mereka adalah satu kesatuan..
melakukan perlawanan untuk menghapus air mata ibu pertiwi..

NFG - MEDAN

" RISAU PENYESALAN "

" RISAU PENYESALAN "
BY : NICHOLAS FRANS GISKOS
19 FEBRUARI 2011 22:30 WIB
Bisikan suaramu masih kudengar..
Sayup sayup  menggema dalam pikiranku..
Tutur kata halus menyejukan hatiku..
Memberikan kedamaian dalam jiwaku..

Aku rindu saat kita pulang kehujanan dan menabrak lubang jalanan..
Aku rindu saat memelukmu diair terjun silak lak...
Aku rindu memegang tanganmu dipematang sawah basis massa..
Aku rindu mengecup keningmu saat mengantarkanmu pulang..

Semua terasa indah,indah dan indah kala kau disampingku..
Saat saat dimana kau mengkritisiku..
 Mengatakan padaku “ kakak Bau ,kakak jorok“
Namun semua itu tak akan kudapat lagi..
Hanya air mata kini menemaniku.

Disudut kota yang sombong aku meratapin..
Kebodohan yang angkuh meracuniku..
Terucap kata tak pantas kuucapkan..
Dengan berbuah kemunafikan..

Namun aku diam tak bersuara..
Menunggu datang sebuah keajaiban..
Tapi entah kapan itu terwujud..
Sejuta penyesalan kini menyelimuti hatiku..

Angin dingin menemaniku dalam kesendirian..
Bergelanyut membelai jiwaku yang rapuh..
Goresan kenangan seakan terulang lagi..
Ternyata itu hanya menjadi mimpi semu..

Wajahmu yang indah kini tak tersentuh lagi..
Tutur kata halus mendamaikan jiwa juga gak kudapat..
Hening malam telah menghilangan semuanya..
Hanya ada penyesal dan penyesalan yang hadir..


NFG – BINJAI. 190211 22:30 WIB

Thursday, 17 February 2011

" POTRET KEMUNAFIKAN "

" POTRET KEMUNAFIKAN "
BY : NICHOLAS FRANS GISKOS
16 FEBRUARI 2011 03:35 WIB

saat aku berjalan di lembah hitam..
ratusan bola mata menatap genit..
beri isarat menjaring korban..
jual diri demi bertahan hidup..

namun mereka ditangkapin oleh keparat..
mengatas namakan perang kemaksiatan..
naik kemobil dan dibawa kantor..
dengan alasan untuk dibina..

Edan sungguh edan negri ini..
tanpa pernah beri solusi..
sementara lapangan kerja hilang..
anak mereka kan kelaparan..

Busuk.. memang busuk negri ini..
hanya mampu mengilas kaum kecil..
pejabatnya sibuk korupsi..
menguras habis harta negriku..

muak.. aku muak liat penguasa negri ini..
hanya sibuk nebar pesona..
yang hanya memberi harapan kosong,
dengan janji - janji palsunya..

darah ku mendidih kawan..
melihat potret kemunafikan negri ini..
turun kebasis merapatkan barisan..
untuk mengusung sebuah perlawanan..
demi perubahan yang kita inginkan..


NFG - MEDAN

" SENJA DIUJUNG SAMUDRA "

" SENJA DIUJUNG SAMUDRA "
BY : NICHOLAS FRANS GISKOS
13 FEBRUARY 2011 20 : 48 WIB

Merah Mentari Sore Diujung Gelap, Memberi Batas Dimensi Biru..
Lembut Angin Senja Belai Pipi, Hantamkan Ombak Pada Batu Karang..
Diriku Terpaku Dengan Bumi, Dipeluk Erat Dahan penantian..
Bisikan Suara Alam Mengalun Sendu, Jadi Shimpony Lagu Penyesalan..


Senja Diujung Samudra, Temani ku Menanti Pagi..
Barisan Nyiur Kokoh Berdiri, Bentengi Cinta Hanya Padamu..
Saat Embun Menerpa Wajah, Hiasin Hatiku Yang Beku..
Disudut Pengharapan Aku Tersenyum, Pandangi Wajahmu dengan Kesetiaan..

" KEMBALILAH DEWIKU "

" KEMBALILAH DEWIKU "
BY : Nicholas Frans Giskos
10 February 2011 23:10 WIB
Ketika Lonceng Waktu Berhenti..
Terdengar Sayup-Sayup Menghilang..
Berganti Sepi Kian Mencekam..
Jadi Lukisan Buram Ruang Hatiku..

Jiwaku Kini Menjadi Kelam..
Separuh Pergi Kau Bawa Terbang..
Jika Waktu Terputar Kembali..
Tak Akan Pernah kusia-Siakan Dirimu..


Padamu Dewiku Yang Telah Pergi..
Datang Bawakan Cinta Padaku..
Meski Seribu Tahun Kumenanti..
Demi Sebuah Bukti Kesetianku..

Mengertilah Kau Duhai Kekasih..
Dengarkanlah Suara Rintihan Hatiku..
Yang Memanggil Namamu Tuk Kembali..
Kan kupersembahkan Cintaku Hanya Padamu..

NFG-MEDAN

" MAAFKANKU IGUANA "

" MAAFKANKU IGUANA "
BY : NICHOLAS FRANS GISKOS
09 FEBRUARY 2011 02:05 WIB

dalam diam kau bicara..
menyampaikan cinta lewat udara..
dibalik ragu terukir keyakinan..
bahwa kau tulus mencintaiku..

maaf iguana telah buatmu kecewa..
yang gak selalu ada disampingimu..
kau gak perlu takut,aku pergi maupun hilang..
karna cintamu kan menuntun aku kembali..

diriku yang bodoh tak perna mengerti..
halus hatimu menyayangiku..
diujung senja aku berdiri..
demi mengejar mentari pagi..
agar kupeluk kau kembali..



NFG-MEDAN

Wednesday, 9 February 2011

RAJA DURJANAH

RAJA DURJANAH
By : Nicholas Frans Giskos
05 February 2011 09:45 WIB

hingar bingar suara kesombongan terus berkumandang..
detik detik waktu mengisi ruang kemunafikan..
jiwa jiwa durjana berganti rupa..
menjelma bagai malaikat tak bercela.
aku jengah melihat tingkah kemaksiatan..
menjual nurani dengan materi..
jutaan insan kini kelaparan..
termiskinkan oleh penguasa negri ..

kekuasan tirani kini tak manusiawi..
membinatangkan manusia demi kekayaan..
sang raja sibuk menebar pesona..
menipu jutaan jiwa seolah terzolimi..
tapi diistananya tercipta sebuah rencana..
pengalian issu mengorbankan nyawa..
dengan dalih sebuah agama..
membantai umat manusia..

" KANDAS DALAM PENANTIAN "

" KANDAS DALAM PENANTIAN "
By : Nicholas Frans Giskos
17 November 2010 jam 17:41 WIB

Kilau Mentari dilaut Jingga..
Merah Merona Penuh kharisma..
Indah Cakrawala tebarkan Aroma..
Membius Mata Masuk Khayalan..

Desiran angin Senja Menerpa Wajah..
Bergetar Raga Hingga Kesukma..
Disebrang Fajar kunantikan Dirimu..
Datang Membawa Segenggam Cinta..

Namun Penantian Panjang Tak Kunjung Berakhir..
Keras Hatimu Melebihi Baja..
Elok Terbangmu Terus Menjauh..
Meninggalkanku Dalam Kesunyian..


Kilau Air Mata Menetes Dipipi..
Laksana Hujan Membasahi Bumi..
Sejuta Gundah Membalut Semu..
Hanya Berharap Kau Kembali..

Tertatih kumelangkah Dikesendirian..
Mengejar Bulir Cinta Kian Sirna..
Perjuangan Panjang Belum Menuai Hasil..
Selalu Kandas Dalam Penantian..
NFG - Tapteng

" NEGRI ONANI "

" NEGRI ONANI "
By : Nicholas Frans Giskos
06 February 2011 16:45 WIB

Bisikan Kebohongan Terus Menggema..
Tersebar Bagai Virus Bawa Bencana..
Dihebus Bebas Para Penjilat Dari Penguasa..
Untuk Memukau Jutaan Rakyat Yang Bodoh..

Namun Dinegri Itu...
Intelektualnya Sibuk Beronani Dengan Retorikanya..
Cendikiawannya Sibuk Beronani Dengan Moralnya..
Tokoh Agamanya Sibuk Beronani Dengan Pornografinya..
Malah Legeslatifnya Sibuk Beronani Dengan Undang Undang Rekayasanya..

"Tapi Dalam Negrinya"....
Busung Lapar Mangkin Merajalela..
Perampasan Tanah Terjadi Dimana mana..
Buruh Buruh Di PHK Tanpa Pesangon..
Hemm Angka Kemiskinan Meningkat semangkin Drastis..

"Anehnya Dinegri Itu"...
Televisi Memuji Keberhasilan Kerjanya..
Radio Radiopun Tiada Henti Menyiarkan kebohongannya..
Koran Koran Tak Pernah Lelah Mencetak Data Palsunya..
Sementara Mayat Mayat Terus Bergelimpangan..

"Dan Tak Kalah Hebatnya Dinegri Itu"..
Sang Kepala Negara Merengek Bagai Anak Kecil
Minta Kenaikan Gajinya..

Friday, 4 February 2011

Menggapai Impian Bersamamu.

Menggapai Impian Bersamamu.
By : Nicholas Frans Giskos
04 February 2011 22:25 WIB
Senja berganti malam.
Dalam heningan aku terbaring.
Diam dan tak bergeming.
menerobos jauh kesukma yang kosong.
Suaraku dulu lantang kini membisu.
Wajahmu terus memperkosa pikiranku.
Merasuki jiwaku dengan bayangmu.
Mengkikis habis rasionalitasku.
Tertawalah sepuasmu Iguana.
Kau berhasil menghancurkan kesombonganku.
Melululantakkan sendi sendi keangkuhanku.
Hingga kuharus bertekuk lutut dihadapmu.
Inikah namanya karma itu ??
yang telah membuatku merasakan pedih itu.
Bertahun tahun aku lupa akan rasa itu.
Tapi kini aku merasakan pedih cinta itu.
Aku bingung dengan sikapmu.
Aku bingung dengan caramu.
Kau selalu acuh saat kubersamamu.
Hingga yang kurasakan hanya kesemuan.
Iguana kau wanita berbeda kucari itu.
Sikap,Keberanian terbalut dalam hati yang indah.
Aku ingin memeluk dan mencium lembut keningmu.
Menjadikanmu wanita terakhir dalam hidupku.
Serta menggapai semua impian bersamamu.
NFG - Medan.

Wednesday, 2 February 2011

SENJA DIBALIK BUI

SENJA DIBALIK BUI
By : Nicholas Frans Giskos
15 Desember 2010 jam 21:55 WIB

Kemilau Surya Telah Memudar..
Mengganti Pelangi Menjadi Buram..
Aroma Kebenaran Berubah Busuk..
Disingkirkan Nafsu Kerakusan..

Teriakmu Lantang Kini Dibungkam..
Dijebak oleh sahabat sendiri..
Ironis..
Sungguh Ironis Nasibmu Kawan..
Jadi korban konspirasi Penguasa..

Cahaya Keadilan Semangkin Gelap..
Dibungkus Rapih Sang Diktator..
Jeritan Kaum Miskin diabaikan..
Memaksamu Untuk Melawan Kawan..

Jeruji Besi Gak Mampu Menahanmu..
Ribuan Peluru Tak Kuasa Membendungmu..
Sebab..
Semangatmu Spirit Kami..
Menjadi Jiwa Jiwa Pemberontak..


Puisi ini terinspirasi dari kawanku DENNIS SIMALANGO..
YANG BERANI MENGORBANKAN DIRINYA DEMI RAKYAT MISKIN ..
ini adalah api yang merayakan ulang tahunku 24 September.. makasih kepada warga yang setia melawan.

NEGERI BONEKA


NEGERI BONEKA
By : Nicholas Frans Giskos
26 Desember 2010 jam 03:33 WIB

Saat Fakta Diputar Balikan..
Menambah Catatan Kelam Kebenaran..
Ditaburi Bumbu-Bumbu Kebusukan..
Menjadi Hidangan Gurih Para Penguasa..

Program Jitu Pengentasan Kemiskinan..
Hanya Untuk Mengejar Popularitas..
Demi Sebuah Nilai Indah Pencitraan..
Agar Menarik Simpati Rakyat..

Disebuah Negeri Boneka ..
Rakyat Kecil Buat Mainan..
Hukum Tak Lagi Jadi Patokan..
Mengeser Nurani Dengan Materi..

Hebatnya Sang Penguasa Negeri Itu..
Memberi BOM Waktu Bagi Kaum Miskin..
Tabung Tabung Kecil Kini Menebar Teror..
Siap Menghancurkan Apa Saja..

NFG-TAPTENG

KEPALAN TINJU

KEPALAN TINJU
By : Nicholas Frans Giskos
18 Desember 2010 jam 00:56 WIB

Kemilau keangkuhan telah menyapa..
Butakan mata dalam kerakusan..
Kebenaran kini jadi topeng..
Hiasan indah kemunafikan..

Kaum miskin berteriak lapar..
Getarkan naluri jiwa pemberontak..
Walau penjara dan kematian menghadang..
Bukan halangan melawan penindasan ini..

Hari hari kelam terus dilalui..
Kukepal tinju untuk bertarung..
Demi sebuah tugas suci..
Agar tiada air mata menjadi darah..