Bangsat.!
BY : Nicholas Frans Giskos
Ketika Mentari Pagi diatas Pelabuhan,
Demonstrasi Damai Menjadi Pembantaian.
Kau seharusnya Melayani,Mengayomi dan Melindungi.
Berubah Sadis serta Biadap.
Mereka Bukan Binatang Bangsat.!
Kau Buru Lalu Tembaki Seenak Otakmu.
Mereka hanya warga Miskin, Mencari Keadilan.
Demi mata air pemberian Tuhan.
Lihat... Lihatlah Orang Tua itu Bangsat.!
Bukankah wajah keriput itu separti Bapakmu.?
Dengan tulus memberi kau makan.
Dari sumbangan pajak yang diberikannya.
Tatap... Tatap mata korban ini Bangsat.!
Dia hanya bocah yang masih belia.
Bukankah dia muda seperti Adikmu.?
Wajah lugu dengan masa depan cerah.
Tapi... Kok kau tega Bangsat.!
Merampas Harapan, Impian, dan Masa Depannya.
Kenapa kau tembak dia.!
Ingat... Ingatlah Wajah Ini Bangsat.!
Wajah yang akan terus menghantuimu, Serta mengutuk kau dan generasimu.
Seperti kau mengambil nyawanya.
Maka seperti itu juga kalian mendapatkannya.
Dengar... Dengarlah kata - kataku Bangsat.!
Selam pedang keadilan masih tumpul dinegri ini.
Maka terimalah berjuta pemberontakan dari rakyat.
Rakyat tidak butuh Negara.
Namun hanya butuh keadilan dan kesejateraan.
NFG - Kamar Kosong Medan.
25 Desember 2011 07.25 WIB