Pages

Friday, 10 December 2010

Demostrasi pilihanku

Demostrasi pilihanku

By : Nicholas Frans Giskos
15 November 2010 jam 6:22
Kala mata ini akan terpejam.
Ribuan suara berteriak lapar kepadaku.
Risau gundah berkecamuk jadi satu.
Bagai mata rantai yang harus kupatahkan.

Aku muak melihat kesenjangan didepanku.
Menjadi irama merdu kaum pinggiran.
Darah dan nanah menari dengan indah.
Tebarkan aroma khas ketidakadilan.

Namun dibalik istana megah.
Boneka kapitalis berpesta pora.
Menghabiskan hasil kekayaan negriku.
Semangkin menambah penderitaan bangsaku.

Maka demostrasi menjadi pilihan utamaku.
Meneriakkan dengan lantang perlawanan.
Meski peluru tajam menyambutku.
Agar tiada lagi duka dan air mata saudaraku.

Wednesday, 23 June 2010

Suaraku Bergelegar Bagai Halilintar

Suaraku Bergelegar Bagai Halilintar
By : Nicholas Frans Giskos
19 Juni 2010 jam 08:48 WIB

api perlawanan telah aku nyalakan..
membakar jiwaku untuk terus menentang..
walau kelak aku kan bersimbah darah..
meski nanti jasadku tak ditemukan..

kuyakin usaha ini tidak akan sia sia..
demi sebuah tujuan mulia..
untuk negeri yang kucintai..
agar kelak penindasan tiada lagi..

bila aku harus berhenti melawan penindasan..
kutegaskan matahari harus terbit dari barat..
namun jika matahari masih terbit dari timur..
kau akan terus merasakan gelombang perlawanan itu..

kau gak kan mampu membungkam suaraku..
karna suaraku kan bergelegar bagai halilintar..
kau gak akan mampu padamkan kobaran api perlawananku..
sebab api perlawananku terjadi dari amuk kaumku yang tertindas..

Friday, 18 June 2010

Kebenaran Harus Direbut


 

Kebenaran Harus Direbut

By : Nicholas Frans Giskos

Sabtu 05 juni  2010   07:10 WIB

aku memilih kebenaran walau kebenaran itu menjadi darah..
aku memilih melawan dari pada aku tertindas..
aku rindu akan keadilan..
apa bila ditengah padang terdengar letusan..

maka aku telah berjuang melawan..
apa bila aku mati nanti..
maka kabarkanlah bahwa aku merebut kebenaran..
karna kebenaran itu harus di rebut..

meski dengan pertaruhan bersimbah darah..
maka aku gak kan gentar selangkahpun..
demi satu tujuan yang mulia..
untuk negri yang kucinta..

Mari Rapatkan Barisan Kawan



Mari Rapatkan Barisan Kawan
By : Nicholas Frans Giskos

mata ngantuk dan perut lapar..
berjalan sempoyongan dalam kota yang sombong..
mengejar secercah harapan kian tipis..
demi satu tujuan mulia..

namun kawanku yang dulu sangar entah kemana..
satu satu takluk dengan kenikmatan dari penguasa..
mereka terbungkam dengan materi..
membiarkan kaumku berjuang sendiri..

mari kawan yang masih setia dengan pengabdian..
kita rapatkan barisan demi perubahan yang kita inginkan..
ini kita lakukan bukan untuk kita..
tetapi buat negri yang kita cintai..

Wednesday, 19 May 2010

Aku Bukan Apa Apa Tanpamu Kawan


Aku Bukan Apa Apa Tanpamu Kawan
By : Nicholas Frans Giskos
Sabtu 15 Mei 2010 12:50 WIB

Wahai kau yang mengaku mahasiswa..
Saatnya bangkit dan melawan ketidakadilan..
Ingatlah kita sebagai sosial kontrol dinegri ini..
Karena itu telah menjadi tri darma kita...

Lihatlah pengorbanan rekan rekan sebelum kita..
Mereka berkorban nyawa demi tujuan yang mulia..
Mereka telah menjadi spirit bagi semangat kita..
Jangan biarkan api perlawanan itu padam ditangan kita..

Lihat kawan dengan hatimu..
Ratusan petani dirampas tanahnya..
Ribuan buruh di PHK tanpa pesangon..
Jutaan bocah terbusung dan lapar..

Aku bukanlah apa apa tanpa kau kawan..
Perjuangan ini akan sia sia tanpa kau teman..
Mari kawan kita bangkit untuk melawan ketidakadilan..
Lebih baik mati bersimbah darah dari pada tertindas dan mati..

Aku bukanlah apa apa tanpa kau kawan..
Namun ku sangat lemah bila bertarung sendirian..
Tanpa kau teman aku tak mampu melawan ketidakadilan ini..
Jangan biarkan ku sendirian dan melawan dijalan ini..

Untuk itu mari kita rapatkan barisan kawan..
Biar mereka berkuasa tapi dijalan ini kita bertarung dengannya..
Yakinlah kawan kita kan memenangkan pertarungan ini..
Nyawa ini bukan milik kita tetapi milik kaum tertindas.!!

Meski nanti kita kan bersimbah darah teman.
Tapi darah kita ini gak kan pernah sia sia.
Karena kita lakukan demi cinta terhadap negri ini.
Demi perubahan dan keadilan yang lebih baik.

Friday, 26 February 2010

Kenyataan tak seindah khayalan


Kenyataan tak seindah khayalan
By : Nicholas Frans Giskos
 26 Februari 2010 jam 03:43 WIB

kicauan burung dengan merdu bangunkanku dari mimpi..
sang mentari pagi kembali tersenyum padaku..
semilir angin membelai pipi ini dengan lembut..
dan tetes embun perlahan tapi pasti menghilang..

namun hatiku terus berada dikesunyian..
jiwaku terbelenggu pada penantian..
darahku mengalir dalam kebimbangan..
inilah realita yang selalu mengisi hari hariku..

saat malam hadir menggantikan senja..
kembali aku masuk dipenantian..
terselimuti oleh indahnya lamunan..
berteman mesrah dengan kebodohan..

walau kuhanya menatap manisnya senyummu..
kubelai dengan halus pipimu..
terbuai aku dengan hayalan ini..
oh alangkah indahnya kebodohanku..

semangkin membuat kumasuk dalam kehancuran..
tersadar aku mulai bangkit dari ketepurukan..
aku harus menghadapi kenyataan pahit..
meski kuhanya bisa tersenyum untukmu..

Kontrasnya Kehidupan


Kontrasnya Kehidupan
By : Nicholas Frans Giskos
 26 Februari 2010 jam 03:26 WIB

fajar merekah diufuk timur..
jutaan insan mengawali aktifitasnya..
terpancar senyum keceriaan bagi mereka..
saat bertarung meraih impian dan harapan..

mesin mesin kendaraan kini lalu lalang..
mengeluarkan suara beraneka ragam..
peluh serta keringat ikut mewarnai hari..
semangkin kontras pemandangan kehidupan ini..

namun itu semua tidak berarti bagiku..
kemurungan diwajahku terukir jelas..
pilu hati ini gak mampu kututupi..
karena dibenakku hanya ada dirimu seorang..

cinta yang tulus

 
cinta yang tulus
By Nicholas Frans Giskos
 26 Februari 2010 jam 3:10

cinta yang tulus seindah lembayung senja,secerah mentari pagi..
cinta yang tulus sebening tetes air,sesegar embun dipagi hari..
cinta yang tulus selembut kapas,sehalus benang sutra..
cinta yang tulus seanggun rembulan,seelok kilauan bintang..
cinta yang tulus tak mengharapkan imbalan,menerima apa adanya..
dan inilah cinta yang ada didiriku padamu..

Thursday, 14 January 2010

Dalam Bisu aku Bicara

Dalam Bisu aku Bicara
By : Nicholas Frans Giskos
14 January 2010 23:20 WIB

Jalan yang terjal kini kulalui.
Hamparan krikil tajampun menyambutku.
Pedihnya luka telah menghias diriku.
Memancarkan indah cahaya kesendirian.

Saat fajar kembali merekah.
Kugantungkan asa ku dalam penantian.
Berharap datang iguana tuk menghampiriku.
Memberi keceriaan dalam jiwaku.

Dalam bisu aku bicara.
Menyampaikan kata lewat mataku.
Namun dirimu semangkin jauh.
Berlalu pergi meninggalkanku.

Aku memang pria tolol.
Bertahan pada kehampaan.
Terbelenggu hati dalam pengharapan.
Yang semangkin membuat jatuh terpuruk.

Oh iguana dirimulah semangat untuk hatiku.
Hembusan nafasmu inspirasiku.
Begitu kokoh tembok hatimu.
Membuatku tak mampu berbuat apa - apa.

Wednesday, 13 January 2010

Aku Yang Bodoh.




Aku Yang Bodoh.
By : Nicholas Frans Giskos
13 January 2010 14:50 WIB

Aku yang Bodoh bersandar pada dinding keangkuhan
berdiri pada tembok kemunafikan.

aku yang bodoh tertawa dibalik kesedihan
bermain dalam kenistaan.

aku yang bodoh bersahabat dengan kepalsuan
berkaca pada lumpur.

aku yang bodoh membiarkan kau dikesendirian
berteman dengan sepimu.

aku yang bodoh akan datang padamu
menjemput dengan cinta tak kubiarkan kau sendirian lagi.

Friday, 8 January 2010

Iguana Cintaku


Iguana Cintaku
By : Nicholas Frans Giskos
08 january 2010 17:14 WIB

dipadang gurun yang gersang kutemukan iguana..
wajah yang lucu dan mempesonaku..
mengajarkan aku arti perjuangan sejati..
membuka mata ini dari kenistaan..

indah tubuhnya membius mataku..
dalam kebimbangan aku mendekatinya..
kuberanikan diri tuk mengejarnya..
namun dirinya semangkin menjauh..

terhempas kekosongan aku melangkah..
berharap datang satu keajaiban..
agar iguana ini menghampiriku..
untuk mengakhiri penantianku..

Thursday, 7 January 2010

Cinta Fatamorgana


Cinta Fatamorgana
By : Nicholas Frans Giskos
07 January 2010 21:20 WIB

kemilau lembayung senja..
mengantar pagi menyambut malam..
dalam kebisuan aku terus melangkah..
kupandang gelap semangkin samar..
terbentur dinding tebal dan sombong..

dalam kepedihan aku terus berjalan..
menyisir ruang hati yang hilang..
mencari cahaya putih cintamu..
agar menerangi sudut hatiku..

dalam ruang yang pengap ini..
aku menghirup wangi nafas cintamu..
menghias kamar imajinasiku..
yang berisi cinta fatamorgana..

dikebimbangan aku bertanya..
mengapa aku masuk dalam labirin penantian.?
mengapa juga aku terbuai dalam kebisuan.?
jauh didalam angkasa raya aku terpojok..
disudutkan gejolak kebodohan indah..

kelak dirimu akan menyadari..
betapa pahitnya cinta tak betepi..
bila engkau mengaliminya..
ingat aku yang telah dulu merasakanya..

Wednesday, 6 January 2010

Akankah Cinta Bertepi


Akankah Cinta Bertepi
By : Nicholas Frans Giskos
06 January 2010 15:50 WIB

Pernahkah dirimu memanggil namaku didinginnya malam.?
Pernahkah dirimu membelai lembut wajahku dibalik layar kaca yang semu.?
Pernahkah dirimu mengajakku masuk kealam mimpimu.?
Pernahkah dirimu menanyakan keadaanku kepada kawan kawanku.?
Pernahkah dirimu menyampaikan salam kepadaku lewat angin yang berhembus.?

Tapi diriku disini selalu memanggil namamu di dinginnya malam..
Tapi diriku disini selalu mebelai lembut wajahmu dibalik layar kaca yang semu..
Tapi diriku disini selalu mengajakmu masuk kealam mimpiku..
Tapi diriku disini selalu menanyakan keadaanmu kepada kawan kawanmu.
Tapi diriku disini selalu menyampaikan salam kepadamu lewat angin yang berhembus.

Aku tau dirimu sedang bingung terhadapku..
Aku juga tau bahwa kau mempertanyakan jati diriku..
Tapi yakinlah dirimu bahwa aku tulus mencintaimu..
Dan kau telah melihat awal perubahanku ini hanya untukmu..

Ingin kudatang dan mendekap erat tubuhmu saat aku melihatmu..
Ingin kubelai indah rambutmu dan membisikan cinta ketelingamu..
Ingin kugenggam tanganmu dan gak kulepas lagi..
Ingin kuhadir dan memberikan warna yang beda dalam kehidupanmu..

Oh cintaku dengar lah rintihan hatiku yang memanggilmu..
Rasakan setiap hembusan nafasku yang mengharapkanmu..
Lihat sekelilingmu karena aku selalu hadir untukmu..
Yang kumau sambutlah cintaku yang tulus ini agar memiliki tepinya..

Monday, 4 January 2010

Kaulah Inspirasi Dan Semangatku..


Kaulah Inspirasi Dan Semangatku..
By : Nicholas Frans Giskos
04 January 2010 17 : 27 WIB

malam yang indah ditemani cahaya bintang..
dibelai manja oleh sang rembulan.
sedangkan hatiku diselimuti dinginnya kabut.
dicumbu mesra dengan suara jangkrik yang bergema.
dibelai lembut oleh angin yang berhembus..

sementara nun jauh disana dirimu menikmati malam.
tertawa riang penuh keceriaan yang mempesona mata.
menghabiskan malam dengan pilihanmu.
walau hati ini tersayat tapi kukan selalu tersenyum untuknya.
karena aku melihat dirimu bahagia.

kau bagaikan mimpi indah dalam tidurku..
dirimu ibarat angin yang terasa namun tak bisa ku sentuh.
wajahmu seumpama oksigen bagi nafas cintaku.
aura mu pancarkan kedamaian dalam jiwaku.
senyumanmu mampu meruntuhkan istana keangkuhanku.

oh dewi cinta mengapa kau tembakan panah cinta padaku saja ??
namun pada dirinya kau lupa melesatkannya ??
ataukah aku harus melupakan bayang bayangnya..
semangkin kupaksa maka semangkin jelas bayangnya menghantuiku..

kucoba raga dan jiwa yang kosong ini pergi mencari ketenangan jiwa..
dipuncak tertinggi kuberteriak kepada barisan pohon dibawah sana..
meluapkan seluruh emosi yang ada dihatiku agar beban ini lepas..
kurebahkan diri serta memandang hijau yang membuat tentram mata ini..
namun aku juga tak menemukan ketenangan jiwa..

terima kasih kau telah membuka mataku akan makna cinta..
kau telah mengajarkan padaku akan perjuangan dan kesetiaan cinta..
dan kan ku biarkan jiwa ini untuk terus mencintaimu..

meski kau gak pernah tau apa yang kurasakan..
walau kau tak kan pernah kumiliki tapi injinkan aku..
untuk terus tersenyum padamu agar memberikan kedamaian bagi hatiku..
karena dirimulah sumber inspirasi dan semangatku..

Saturday, 2 January 2010

Kebingunganku


Kebingunganku
By : Nicholas Frans Giskos
02 Januari 2010 21:05 WIB

di batu yang cadas kududuk menikmatinyanya..
memandang hamparan hijau yang luas..
memberikan kedamainan terhadap diriku..
menghembuskan angin ketenangan dalam jiwaku..

dalam kesendirian aku memandangnya..
menikmati ciptaanmu yang maha indah..
tapi disini pikiran kosong jiwaku sepi..
separuh jiwa dan ragaku ini telah pergi bersamamu..

tapi hatiku masih terus merasa resah dan gelisah..
bayang bayang dirimu selalu menghantuinku..
sulit bagiku untuk menghapus jejak dirimu..
hingga membuatku terbelenggu dalam penantian tak pasti..

mengapa aku begitu berat tuk melupakan bayang bayangmu..
setulus hati ini kumencintaimu apa adanya ..
dipuncak tertinggi kuluapkan emosiku..
oh mengapa rasa ini begitu dalam padamu..

Tersadar Dan Kini Kumenentang


Tersadar Dan Kini Kumenentang
By : Nicholas Frans Giskos
02 January 2010 12:25 WIB

Saat mentari dengan sombong memberikan sinarnya..
Saat itu pula aku terbawa masuk dalam kegerahan..
Ketika logikaku tak lagi bekerja dengan semestinya..
Seiring dengan keangkuhan yang menemaniku..

Dalam kesembongan aku terus melangkah..
Berteman dengan angkara murkaku..
Hanya akulah yang telah hanyut..
Terjatuh dalam lembah kemunafikan..

Disini aku hanya bisa berdiri dan menatap..
Bocah - bocah miskin yang bermain dengan ceria..
Tawa riangnya telah menyadarkan diriku..
Yang larut terbuai mimpi tak pasti..

Kini kutersentak dari tidurku..
Membuka mata selama ini tertutup..
Melihat kesenjangan terjadi di negri ini..
Bathin ku menangis mengapa ini harus terjadi..

Para elite terus berebut dengan kekuasaan..
Yang tidak pernah memperdulikan derita kaumku..
Diatas kursi empuk terus mengubar janji..
Memperkosa hak – hak jutaaan jiwa yang bodoh..

Aku muak melihat ini semua..
Hingga membangkitkan semangat juangku..
Kukepal tangan kiri lalu kuacungkan tinju..
Meneriakkan kata lawan !! lawan !! lawan !! Tirani..