Tersadar Dan Kini Kumenentang
By : Nicholas Frans Giskos
02 January 2010 12:25 WIB
Saat mentari dengan sombong memberikan sinarnya..
Saat itu pula aku terbawa masuk dalam kegerahan..
Ketika logikaku tak lagi bekerja dengan semestinya..
Seiring dengan keangkuhan yang menemaniku..
Dalam kesembongan aku terus melangkah..
Berteman dengan angkara murkaku..
Hanya akulah yang telah hanyut..
Terjatuh dalam lembah kemunafikan..
Disini aku hanya bisa berdiri dan menatap..
Bocah - bocah miskin yang bermain dengan ceria..
Tawa riangnya telah menyadarkan diriku..
Yang larut terbuai mimpi tak pasti..
Kini kutersentak dari tidurku..
Membuka mata selama ini tertutup..
Melihat kesenjangan terjadi di negri ini..
Bathin ku menangis mengapa ini harus terjadi..
Para elite terus berebut dengan kekuasaan..
Yang tidak pernah memperdulikan derita kaumku..
Diatas kursi empuk terus mengubar janji..
Memperkosa hak – hak jutaaan jiwa yang bodoh..
Aku muak melihat ini semua..
Hingga membangkitkan semangat juangku..
Kukepal tangan kiri lalu kuacungkan tinju..
Meneriakkan kata lawan !! lawan !! lawan !! Tirani..
No comments:
Post a Comment