Perempuanku VIII
BY : Nicholas Frans Giskos.
Dengarkan kata-kataku duhai pemilik senyum diatas perih..
Kelak kau akan mengerti apa yang kuperjuangkan ini..
Ini pertarungan 2 kelompok antara mapan dan hina..
Dalam mendapatkan kesejateraan serta perlakuan sama dari Negara..
Benar perempuanku.!!
Tatanan hukum hanya menjadi simbol keagungan..
Hukum hanyalah pertanda sipemilik uang..
Untuk menunjukan harkat dan martabat mereka..
Karena pendekar-pendekar keadilan kini bermental korup..
Lihatlah perempuanku.!!
Bayi-bayi menangis menanggung utang negara..
Bocah-bocah kini telah putus sekolah..
Para remaja terus disugihi sinetron pembodohan..
Dan pemudanya menjadi pengangguran dinegri kaya raya..
Perempuanku Tataplah pemandangan yang disuguhkan negara.!!
Moncong senjata berdiri gagah dan terhunus pada rakyat..
Buruh-buruh hanya dijadikan alat pemuas nafsu bagi mesin dipabrik..
Para petani diperkosa mafia tanah beserta tengkulak..
Anehnya mahasiswa diajarkan beronani dengan retorika oleh kampus..
Perempuanku..!
Jika Åϑά alamat tuhan maka kusiapkan barisan berontak padanya..
Sebab aku telah menyesal terlahir pada negri bobrok ini..
Dimana mayoritas penghuninya hanyalah para penitip nasib..
Yang tak akan pernah berubah kalau tak berontak..
Pesanku padamu perempuanku.!
Teruslah merah meski kau diburamkan..
Teruslah melawan meski kau disingkirkan..
Angkat terus senjatamu yang berisi tinta..
Sebab lewat tulisan dunia akan tau kebusukan ini..
NFG - Kala nyantai Θi Dolok Sanggul, Kab.Humbahas (Humbang Hasundutan) teringat padamu duhai Bintangku.
25 February 13:44 WIB.
No comments:
Post a Comment